Prabowo dan Jokowi |
BeritaCopas.tk - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mengatakan informasi di media massa dan sosial media mempengaruhi pilihan pemilih.
“Informasi yang berkaitan dengan sosok pemimpin mempengaruhi pemilih yang rasional,” ujar pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, saat dihubungi Kamis, (3/7).
Menurutnya, informasi mengenai Prabowo Subianto saat ini memang belum sebanding Joko Widodo yang sempat menjadi media darling sejak masa pilkada DKI.
Namun, kini informasi mengenai Prabowo yang cenderung lebih positif ketimbang lawan politiknya, berhasil meyakinkan pemilih.
Dia mencontohkan, pernyataan mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengenai Prabowo sebagai sosok pemimpin yang ikhlas. Di sisi lain video Jusuf Kalla yang mengatakan negeri ini akan hancur jika dipimpin oleh Jokowi juga mempengaruhi masyarakat.
Kesaksian positif orang-orang yang selama ini dianggap sebagai korban penculikan Prabowo semasa menjadi Pangkostrad juga berpengaruh. Belum lagi dukungan yang terus mengalir, termasuk dari tokoh-tokoh politik yang partainya memiliki sikap berseberangan seperti Rustriningsih.
“Selain dari debat dan kampanye, meningkatnya elektabilitas Prabowo dipengaruhi dukungan pentolan partai yang bahkan partainya tidak mendukung Prabowo seperti Rustriningsih, pernyataan dari komunitas-komunitas, pemuka agama, orang-orang yang katanya ‘dihilangkan’ Prabowo tetapi ternyata tidak. Simpati-simpati yang disampaikan individu-individu,” tuturnya.
Sebaliknya, informasi terkait Jokowi belakangan justru negatif. Salah satunya pernyataan mantan Sekretaris Daerah Solo, Supradi Kertamenawi yang menilai Jokowi tidak seperti yang dicitrakan selama ini. Belum lagi kasus dugaan korupsi Transjakarta yang diduga melibatkan mantan walikota Solo itu.
“Masyarakat sangat sensitif dengan kasus korupsi,” ungkap Siti.
Survei terakhir dari Indonesia Research Center (IRC) menunjukan Prabowo-Hatta unggul dengan elektabilitas sebesar 47,5%. Sementara Jokowi tertinggal, dengan keterpilihan sebesar 43%
Survei tersebut dilakukan pada 14-20 Juni 2014 di 33 provinsi Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden yang memiliki hak pilih dalam pilpres 2014. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik acak bertingkat (multistage random sampling).
Sumber :
Terima kasih telah membaca artikel tentang Raih Simpati, Prabowo Ungguli Jokowi di blog Test MFN jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.